Peringkat: Marsekal Uni Soviet
Perintah:
- Distrik Militer Kiev
- Front Barat
- 1st Belarus Depan
- Distrik Militer Odessa
Pertempuran / perang:
- Perang Dunia I
- Perang Dunia II
- Rusia Perang Saudara
- Perbatasan Perang Soviet-Jepang (Pertarungan Khalkhin Gol )
- Great Patriotic War
Marsekal Uni Soviet Georgy Zhukov Konstantinovich ( Rusia : Георгий Константинович Жуков, IPA: [ʐukəf] : 1 Desember [ OS19 November] 1896-18 June 1974), adalah seorang Soviet karir perwira dalam Tentara Merah yang, dalam kursus dari Perang Dunia II , memainkan peran penting dalam memimpin Tentara Merah drive melalui banyak Eropa Timur untuk membebaskan Uni Sovietdan negara-negara lain dari pendudukan Axis Powers dan akhirnya, untuk menaklukkan ibukota Jerman sendiri, Berlin . Dia adalah jenderal paling dihiasi dalam sejarah Uni Soviet dan Rusia .
Di antara banyak jenderal terkemuka di Perang Dunia II , GK Zhukov ditempatkan di bagian atas dalam hal jumlah dan skala kemenangan dan bakatnya dalam perintah operasional dan strategis diakui oleh banyak orang. Banyak pemimpin militer terkenal di dunia seperti Bernard Law Montgomery , Dwight David Eisenhower dan Jean de Lattre de Tassigny sudah diakui Zhukov kontribusi besar dalam banyak kemenangan penting dalam Perang Dunia Kedua. prestasi tempur Nya menjadi warisan berharga dalam pengetahuan militer manusia, memberikan pengaruh besar pada kedua Soviet dan teori militer seluruh dunia.
Terlahir dari keluarga petani di Strelkovka, Maloyaroslavets Raion, Kaluga Guberniya (sekarang Zhukovo Raion Kaluga Oblast), Zhukov kemudian hijrah ke Moskow, dan pada tahun 1915, Zhukov menjalani wajib militer di Tentara KekaisaranRusia. Semasa Perang Dunia I, Zhukov mendapat anugerah berupa medali penghargaan Salib Santo Georgius sebanyak dua kali dan dipromosikan pada jabatan opsir non-komisioner atas keberaniannya di medan perang. Dia kemudian bergabung dengan Partai Bolshevik tidak lama setelah terjadinya Revolusi Oktober, dan latar belakang kehidupannya yang miskin menjadi semacam aset baginya di dalam badan partai. Setelah sembuh dari tifus, dia bertempur dalam Perang Saudara Rusia dari 1918 sampai 1920, dan mendapatkan penghargaan Order of the Battle Red Banner karena berhasil membungkam pemberontakan rakyat yang dipicu oleh orang-orang non-komunis (Rusia Putih).
Pada 1923 Zhukov menjadi komandan yang mengepalai sebuah resimen, dan pada 1930, memimpin sebuah brigade. Dia sangat berhasrat dan tertarik dengan teori baru dalam pertempuran, yakni pertempuran tank (armoured warfare) dan juga terkenal karena perencanaannya yang matang, dan disiplin yang tinggi. Dia selamat dari pembunuhan besar-besaran pada masa Stalin (dalam bahasa Inggris Great Purge) yang terjadi di kalangan Tentara Merah pada 1937-1938.
Pada 1938 Zhukov ditunjuk untuk memimpin Pasukan Soviet-Mongolia Pertama, dan terlibat dalam pertempuran melawanTentara Kwantung milik Jepang di perbatasan antara Mongolia dengan Manchukuo yang dikuasai Jepang yang berlangsung dari 1938 sampai 1939 yang dimulai dengan patroli perbatasan rutin yang dilakukan pihak Jepang, tetapi melewati perbatasan Uni Soviet, dan makin memuncak hingga terjadi perang secara besar-besaran dimana pihak Jepang mengerahkan 80.000 tentara, 180 kendaraan lapis baja dan 450 pesawat tempur.
Konflik itu mencapai puncaknya pada Pertempuran Khalkhin Gol. Zhukov meminta bala bantuan dalam skala besar, dan pada 15 Agustus 1939, dia memerintahkan serangan secara frontal pada pihak Jepang. Namun Zhukov berhasil memukul mundur dua brigade tank Jepang lewat manuver yang dinilai berani dan membuahkan hasil, lalu memerintahkan pasukannya agar maju dan mengapit musuh dari dua sisi medan pertempuran. Didukung infantri dan artileri, dua grup tempur mobil berhasil mengepung Pasukan Jepang Keenam dan berhasil merebut tempat logistik dan suplai pasukan Jepang. Alhasil, kurang dari seminggu, moral pasukan Jepang rontok dan dikalahkan dengan mudah oleh Tentara Merah.
Atas kemenangan melawan Jepang ini, Zhukov dianugerahi medali penghargaan Pahlawan Uni Soviet. Di luar Uni Soviet, pertempuran ini kurang begitu terdengar gaungnya, karena pada saat bersamaan, Perang Dunia II baru saja dimulai. Zhukov memperkenalkan metode pertempuran yang mengandalkan pasukan lapis baja gerak cepat (mobile armored troops) pada Uni Soviet maupun Sekutu Barat, tetapi tidak begitu diterima, dan sebagai konsekuensinya, Blitzkrieg yang dilancarkan oleh Jerman Nazi kepada Perancis pada 1940 tidak terelakkan dan Perancis kalah telak dalam hitungan hari.
Zhukov kemudian dipromosikan pada jabatan marsekal. Pada tahun 1940, Zhukov langsung menjadi Kepala Staf Tentara Merah pada Januari - Juli 1941 sebelum akhirnya digantikan oleh Marsekal Boris Shaposhnikov karena bertentangan dengan Stalin dalam beberapa hal.
Setelah invasi Jerman ke Uni Soviet pada Juni
1941, Zhukov tidak takut mengemukakan ketidaksetujuan maupun kritik kepada Stalin dan para petinggi militer Soviet lainnya. Alhasil, dia dilepas dari jabatannya semula dan dikirim ke Distrik Militer
Leningrad untuk menyusun pertahanan kota tersebut. Dia berhasil memukul mundur laju gerakan pasukan Jerman di selatan Leningrad pada musim gugur
1941.
Pada Oktober 1941, ketika pasukan
Nazi makin mendekati Moskwa, Zhukov menggantikan posisi Marsekal Semyon Timoshenko untuk memimpin pasukan di front pusat dan ditunjuk untuk mengatur pertahanan kota
Moskwa. Dia jugalah yang mengatur pengiriman pasukan dari
Siberia, dimana terdapat pasukan AD Soviet dalam jumlah masif. Serangan balasan Soviet yang sukses pada Desember 1941 berhasil meluluhlantakkan pasukan Jerman dan menjauhkan mereka dari ibukota Soviet.
Pada Januari 1943, dialah yang membuat rencana serangan guna menerobos blokade pasukan Jerman pada kota
Leningrad. Zhukov juga menjadi koordinator STAVKA pada Pertempuran Kursk, Juli 1943, memainkan peranan penting dalam perencanaan pertempuran defensif Soviet dan operasi-operasi ofensif yang mencapai kesuksesan besar. Pertempuran di
Kursk menjadi kekalahan besar pertama
Jerman pada musim panas itu dan muncul klaim bahwa pertempuran Kursk sama menentukannya dengan pertempuran di Stalingrad.
Menyusul kegagalan Marsekal Kliment Voroshilov, Zhukov yang menggantikannya sukses mengakhiri kepungan Nazi atas kota Leningrad pada Januari 1944. Zhukov juga memimpin laju pasukan
Soviet pada
1944 serta serangan terakhir pada Jerman pada
1945, merebut kota
Berlin pada April 1945, dan menjadi petinggi militer Soviet pertama yang memerintah wilayah pendudukan Soviet di Jerman. Sebagai komandan militer Soviet paling berjasa pada perang melawan Nazi, Zhukov ditunjuk menjadi inspektur upacara pada Parade Kemenangan Uni Soviet di
Lapangan Merah tahun 1945.
Jenderal
Eisenhower, panglima tertinggi pasukan Sekutu di front Eropa Barat, adalah seorang pengagum Zhukov, dan mereka berdua mengunjungi berbagai tempat di penjuru Uni Soviet secara bersama tidak lama setelah kemenangan pihak Sekutu dan Uni Soviet atas Nazi Jerman.
Sebagai seorang pahlawan perang dan tokoh militer yang sangat populer, Zhukov semakin dianggap berbahaya oleh Stalin. Alhasil, pada
1947, dia dipindahkan untuk bertugas di distrik militer Odessa (yang tentunya jauh dari Moskwa). Setelah Stalin meninggal dunia pada 1953, Zhukov kembali ke Moskwa dan menjadi Wakil Menteri Pertahanan pada 1953, dan kemudian menjadi Menteri Pertahanan pada
1955.
Pada 1953, Zhukov mendukung keputusan Partai Komunis Soviet pasca-Stalin untuk menangkap (dan kemudian mengeksekusi)
Lavrenty Beria, kepala kepolisian negara
Uni Soviet pada waktu itu. Beberapa rumor menyebutkan bahwa Zhukov sendirilah yang memimpin penangkapan tokoh 'pembelot' itu sementara
Politburo sedang mengadakan pertemuan di
Kremlin membahas tentang Beria.
Setelah Khrushchev lepas dari tampuk kekuasaan pada Oktober 1964, pemimpin baru Uni Soviet yakni
Leonid Brezhnev serta
Alexei Kosygin mengembalikan Zhukov, walaupun bukan untuk menduduki kembali segala jabatannya terdahulu. Brezhnev juga marah ketika pada perayaan Dua Puluh Tahun Kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman, Zhukov mendapat penghargaan dan penghormatan lebih besar daripada dirinya selaku pemimpin Soviet di masa itu. Karena sebenarnya pada masa Perang Dunia II, Brezhnev hanya seorang komissar junior.
Zhukov terus menjadi figur yang populer di Uni Soviet sampai ketika beliau wafat pada
1974. Ia dimakamkan dengan upacara kemiliteran penuh penghormatan.
Zhukov telah menerima berbagai macam penghargaan. Khususnya, dia adalah penerima penghargaan "Hero of the Soviet Union" sebanyak 4 kali. Disamping dia, hanya Leonid Brezhnev yang juga telah memperoleh 4 kali gelar tersebut. Zhukov juga menerima gelar "Order of Victory". Selain itu, juga dianugerahi dengan penghargaan Virtuti Militari dari
Polandia.