Hallo Sobat .. , Selamat datang di blog saya :)
- Bunga Derima Putri

Kamis, 28 November 2013

Lirik Lagu Senam Iya Iyalah

Iya Iyalah.. Iya Iyalah..
Senam Yang Iya Iyalah..
Kaki kanan ke depan.. Kaki kiri ke depan..
Bisa Jalan..
Senam Yang Iya Iyalah..
Tekuk lutut dua-duanya..
Bisa duduk..
Senam Yang Iya Iyalah..


Angkat tangan ke depan.. Beberapa kali lambaikan..
Orang datang..
Senam Yang Iya Iyalah..
Orang yang datang.. Wajahnya terlalu dekat..
Menyebalkan..
Senam Yang Iya Iyalah..
Bila main Petak Umpet tidak bersembunyi..
Ditemukan..
Senam Yang Iya Iyalah..


Lalalalala lululululu.. Menyenangkan..
Senam Yang Iya Iyalah..


Cubit iyalah sakit..
Jongkok iyalah rendah..
Kentut iyalah bau..
Duit kenapa enggak
Iya iyalah.. Iya iyalah..
Senam Yang Iya Iyalah.. -

Video Senam iya iyalah : 

Lirik Lagu Lenka- Trouble Is A Friend

Trouble he will find you no matter where you go, oh oh
No matter if you’re fast, no matter if you’re slow, oh oh
The eye of the storm or the cry in the mourn, oh oh
You’re fine for a while but you start to lose control

He’s there in the dark, he’s there in my heart
He waits in the wings, he’s gotta play a part
Trouble is a friend, yeah trouble is a friend of mine, oh oh!
Trouble is a friend but trouble is a foe, oh oh

And no matter what I feed him he always seems to grow, oh oh
He sees what I see and he knows what I know, oh oh
So don’t forget as you ease on down the road
So don’t be alarmed if he takes you by the arm

I won’t let him win, but I’m a sucker for his charm
Trouble is a friend, yeah trouble is a friend of mine, oh oh!
Oh how I hate the way he makes me feel
And how I try to make him leave, I try
Oh oh, I try!

So don’t be alarmed if he takes you by the arm
I won’t let him win, but I’m a sucker for his charm
Trouble is a friend, yeah trouble is a friend of mine, oh oh!
Ooo, oh ooo, ooo ahh

Rabu, 27 November 2013

Lirik lagu Maddi Jane ft. MattyBRaps - Love Somebody (Maroon 5)


(Matty B)
Thinking back on my yesterday
Young kid with a dream ain't nothin'
changed
I remember all the things people
would say
All the shots they would take at my
destiny - me
I was made to flow like I own this
A young kiddo with a real strong
focus
Colder than shoulders from old
haters in my head
MJ tell 'em what I said

(Maddi Jane)
But if I fall for you, I'll never recover
If I fall for you, I'll never be the same

I really wanna love somebody (yeah)
I really wanna dance the night away
I know we're only half way there
But you can take me all the way, you can take me all the way

I really wanna love somebody
I think about you every single day
I know we're only half way there
But you can take me all the way, you can take me all the way

(Matty B)
And all I'm wanting is a chance to
grow
Take my time I'm rehearsing for a
chance to show
That there's no such thing as a
dream you can't reach
The sky is the limit and some hate
can't hold me so
What are kids like us to do
Little bit of imagination and lots to
prove
It's got me going and flowing music
holding me
Roller coasting but knowing we coast
to coast
Now we going after the real truth
We got one life to live
Everybody is different a lot to give
And it don't matter if your old, young
small or big
You got a reason to go hard bring
back the kid
Gimmie da mic I'll spit those facts to see
But never will back down look it I'm back believe
I'm representing every kid that'll dare to dream
We worldwide one voice make. history
now sing

(Maddi Jane)
But if I fall for you, I'll never recover
If I fall for you, I'll never be the same

I really wanna love somebody (yeah)
I really wanna dance the night away
I know we're only half way there
But you can take me all the way, you can take me all the way

I really wanna love somebody
I think about you every single day
I know we're only half way there
But you can take me all the way, you can take me all the way


Senin, 25 November 2013

Tugas Sejarah

Kumpulan Test IQ

Kumpulan soal-soal Tes IQ 2013
Jawablah tanpa berpikir lama, langsung jawab!

1.Pertanyaan pertama:
Anda ikut berlomba. Anda menyalip orang di posisi nomor dua.
Sekarang posisi anda nomor berapa?

  • Jawaban: Jika anda menjawab Nomor Satu, anda SALAH BESAR! Jika anda menyalip orang nomor dua, sekarang andalah yang ada di posisi nomor dua!

2. Pertanyaan ke dua:
Ingat jangan banyak berpikir!
Jika anda menyalip orang di posisi terakhir, sekarang anda di posisi?

  • Jawaban: Jika anda menjawab anda orang kedua dari terakhir, anda SALAH LAGI! Coba, bagaimana caranya menyalip orang TERAKHIR?

3. Pertanyaan ke tiga:
Hitung-hitungan yang pelik!
Catatan: kerjakan di pikiran anda saja. JANGAN gunakan kertas atau pensil atau kalkulator. Cobalah.

Ambil 1000 dan tambahkan 40 padanya.
Sekarang tambahkan 1000 lagi.
Sekarang tambahkan 30 . !
Tambahkan 1000 lagi .
Sekarang tambahkan 20.
Sekarang tambahkan 1000
Sekarang tambahkan 10. Berapa totalnya?

Apakah jawaban anda 5000 ?
  • Jawaban: yang benar adalah: 4100.

4. Pertanyaan keempat:

Ayah Mary punya lima anak:
1. Nana,
2. Nene,
3. Nini,
4. Nono.
Siapa nama anak kelima?

  • Jawaban: Apa anda menjawab Nunu?
 BUKAN! Tentu saja bukan.
Anak kelima namanya Mary. Baca lagi pertanyaannya!


5. Pertanyaan ke lima:

SEORANG bisu pergi ke toko dan ingin membeli sikat gigi. Dengan menirukan orang menggosok gigi, ia berhasil menyampaikan keinginannya pada penjaga toko dan ia berhasil membeli sikat gigi...
Berikutnya, seorang buta masuk ke toko itu dan ingin membeli kacamata hitam, bagaimana DIAmenunjukkan keinginannya?

  • Jawaban: Langsung aja ngomong, dia kan gak bisu...
6.pertanyaan ke enam:

Pikir sendiri :P 

 7 . pertanyaan ke tujuh
Mana yang lebih berat batu=1kg atau kapas=1kg.... ?Trus mana yang sakit kalo, batu= 1 kg ,atau kapas= 4 kg dilempar kekepala ....?
  • Jawaban : kepala lah kan yang kena kepalanya :p
8 . pertanyaan ke delapan

Ada seorang pria yang tinggal di lantai paling atas di sebuah apartemen yang sangat tinggi. Setiap hari ia menggunakan lift menuju ke lantai dasar, meninggalkan apartemen itu lalu pergi bekerja. Sekembalinya dari kerja, ia hanya bisa naik ke separuh perjalanan saja, sisanya ia harus berjalan kaki menggunakan tangga, kecuali hari sedang hujan. Mengapa ? (Ini mungkin adalah teka-teki klasik yang paling terkenal dari sekian banyak teka-teki berpikir lateral yang ada. Meski terdapat banyak kemungkinan jawaban yang sesuai dengan kondisi-kondisi di atas, namun hanya ada sebuah jawaban "resmi" yang benar-benar memuaskan.
  • Jawaban : Pria itu sangat, sangat pendek dan hanya bisa menjangkau tombol lantai separuh perjalanan ke atas gedung apartemennya. Tetapi, saat hari hujan ia membawa payung yang bisa ia gunakan untuk menekan tombol yang paling atas.
9 . pertanyaan ke sembilan

Seorang pria menggunakan pakaian berwarna serba hitam, celana hitam, sepatu hitam, kaos kaki hitam, sarung tangan hitam, dan kacamata hitam. Ia berjalan di sebuah lorong hitam. Seluruh lampu di lorong itu padam total. Kemudian, sebuah kendaraan berwarna hitam dengan lampu yang juga padam meluncur memasuki lorong. Namun tepat di depan orang itu kendaraan berhenti. Bagaimana mungkin pengendara kendaraan bisa melihat lelaki itu ?
  • Jawaban : Saat itu adalah siang hari.
10 . pertanyaan ke sepuluh

Mengapa lubang penutup riol jalan tidak berbentuk persegi, melainkan bulat ? (Sebenarnya ini lebih merupakan pertanyaan logika ketimbang lateral, namun pertanyaan ini adalah teka-teki menarik yang bisa dipecahkan menggunakan tehnik berpikir lateral. Sebuah perusahaan perangkat lunak terkenal diketahui menggunakannya sebagai pertanyaan dalam wawancara dengan calon karyawan mereka.)
  • Jawaban : Tutup riol yang berbentuk persegi dapat tergelincir jatuh ke dalam riol secara diagonal. Sedangkan tutup riol yang berbentuk bulat tidak akan bisa tergelincir jatuh ke dalam lubang. Demi keselamatan dan kepraktisan, semua tutup riol haruslah bulat.
11 . pertanyaan ke sebelas

Seorang pria pergi ke sebuah pesta dan minum beberapa gelas punch (semacam minuman campuran dengan es batu). Tak lama kemudian ia pergi meninggalkan pesta. Semua orang lain dalam pesta itu yang juga minum punch meninggal karena keracunan. Mengapa pria tadi tidak ikut meninggal ?
  • Jawaban : Pria itu sedang kecegukan (kesedakan). Bartender mengetahuinya ketika pria itu mengatakan permintaannya. Bartender segera mengeluarkan senapan untuk mengejutkan pria itu. Ternyata apa yang dilakukannya berhasil menyembuhkan kecegukan pria itu. Maka pria itu tak lagi memerlukan air putih. (Ini adalah teka-teki yang sederhana saja namun sulit untuk dijawab. Ini adalah contoh sempurna atas sebuah situasi yang kelihatannya aneh dan tak masuk akal ternyata mempunyai penjelasan yang jelas dan sederhana. Anehnya teka-teki klasik ini tampaknya berlaku di budaya dan bahasa yang berbeda-beda.)

12. pertanyaan ke duabelas

Seorang pria masuk ke sebuah bar dan meminta segelas air putih pada bartender. Segera saja bartender itu mengeluarkan senapan dan menondongkannya pada pria itu. Pria itu malah mengucapkan "terima kasih" lalu meninggalkan bar. (Teka-teki ini dianggap sebagai teka-teki terbaik dalam kategorinya. Jawabannya benar-benar sederhana, mengejutkan dan memuaskan. Kebanyakan orang berusaha keras untuk memecahkan teka-teki ini sebelum mereka menyukai jawaban memuaskan yang diberikan. Untuk mengukur kemampuan anda, silakan periksa jawabannya di bawah ini.
  • Jawaban : Barang yang dipesan sebanyak 239 buah dengan harga 4649 perbuah.
13 . pertanyaan ke tigabelas

Seorang importir menerima kiriman barang dari luar negeri. Ia lupa berapa banyak barang yang ia pesan dan berapa harga masing-masing barang tersebut. Ia hanya ingat bahwa total harga barang tersebut adalah 1.111.111.
Berapa banyak barang yang ia pesan dan berapa harga masing-masing barang tersebut ?
  • Jawaban :
    Cukup satu kali penimbangan. Caranya ambil satu batang emas dari tumpukan pertama, ambil dua batang emas dari tumpukan kedua, ambil tiga batang emas dari tumpukan ketiga, dan seterusnya sampai tumpukan kesepuluh. Total batangan emas yang ditimbang adalah 1+2+3+4+5+6+7+8+9+10 = 55. Seharusnya total berat untuk 55 batang emas tersebut adalah 55 Kg. Jika beratnya ternyata kurang 1 gram, berarti tumpukan pertama adalah tumpukan batangan emas campuran. Jika beratnya berkurang 2 gram, berarti tumpukan kedua adalah tumpukan batangan emas campuran, dan seterusnya.

14 . pertanyaan ke empatbelas

Jika Anda mempunyai 5 pasang kaus kaki berwarna hitam, dan 7 pasang kaus kaki berwarna abu-abu, dan semuanya tersimpan menjadi satu dalam satu tempat. Berapa kali Anda harus mengambil agar Anda mendapatkan sepasang kaus kaki yang berwarna sama ? Ini adalah pertanyaan termudah yang seharusnya bisa Anda jawab dengan benar.
  • Jawaban : Sobat cukup mengambil 3 (tiga) kali.
15. pertanyaan ke limabelas

Ini adalah salah satu strategi perang jaman dulu yang masih sering ditiru oleh hampir semua negara. Asal strategi ini dari daratan China. Berikut adalah simulasinya
.
Anda menjadi komandan perang yang membawahi 3 (tiga) buah barisan pasukan dengan kekuatan yang berbeda-beda, yang pertama sangat kuat, yang kedua sedang, dan yang ketiga lemah.

Anda juga tahu bahwa kekuatan musuh pun seperti Anda terdiri dari tiga barisan pasukan, yang kuat, sedang dan lemah.

Dapatkah Anda memenangkan perang tersebut ?
  • Jawaban : Anda dapat menang dalam perang jika Anda menggunakan strategi berikut. Pertama, Adu barisan lemah Anda dengan barisan kuat musuh (Anda kalah). Kedua adu barisan sedang Anda dengan barisan lemah musuh (Anda menang). ketiga adu barisan kuat Anda dengan barisan sedang musuh (Anda menang). Anda akan kalah sekali dan menang dua kali.


    Gimana berapa pertanyaan yang dapat sobat jawab ?, Sekian dari saya semoga menambah pengetahuan, dan bermanfaat :)

Sabtu, 23 November 2013

Lirik Lagu Demi Lovato - Heart Attack

Puttin’ my defences up
‘Cause I don’t wanna fall in love
If I ever did that
I think I’d have a heart attack

Never put my love out on the line
Never said yes to the right guy
Never had trouble getting what I want
But when it comes to you, I’m never good enough

When I don’t care
I can play ‘em like a Ken doll
Won’t wash my hair
Then make ‘em bounce like a basketball

But you make me wanna act like a girl
Paint my nails and wear high heels
Yes, you, make me so nervous
That I just can’t hold your hand

You make me glow, but I cover up
Won’t let it show, so I’m

Puttin’ my defences up
‘Cause I don’t wanna fall in love
If I ever did that
I think I’d have a heart attack [x3]

Never break a sweat for the other guys
When you come around, I get paralyzed
And every time I try to be myself
It comes out wrong like a cry for help

It’s just not fair
Brings more trouble than love is worth
I gasp for air
It feels so good, but you know it hurts

But you make me wanna act like a girl
Paint my nails and wear perfume
For you, make me so nervous
That I just can’t hold your hand

You make me glow, but I cover up
Won’t let it show, so I’m

Puttin’ my defences up
‘Cause I don’t wanna fall in love
If I ever did that
I think I’d have a heart attack [x3]

The feelings are lost in my lungs
They’re burning, I’d rather be numb
And there’s no one else to blame
So instead I’ll take off in a run
I’m flying too close to the sun
And I’ll burst into flames

You make me glow, but I cover up
Won’t let it show, so I’m

Puttin’ my defences up
‘Cause I don’t wanna fall in love
If I ever did that
I think I’d have a heart attack [x5]


Hembusan Terakhir Sahabatku


Cerpen Karya Mariani Yuni Susilo Wenti

Di pagi hari dengan cuaca yang tidak bersahabat, awan hitam menyelimuti langit biru yang cerah diseratai dengan rintikan hujan, Nindy siswi teladan SMA ATHENS yang kini duduk di kelas IX sudah bersiap–siap untuk pergi ke sekolah dengan Jazz kesayangannya.

Sesampainya di sekolah.
“Pagi pak!” Sapa Nindy kepada petugas keamanan dari dalam mobilnya saat memasuki gerbang sekolah.
“Pagi juga neng! Parkirnya di sebelah sana ya!” Jawab Pak Didi sambil menunjukkan arah dengan tangannya.

Sip Pak!” Balas Nindy.
Nindy pun memarkirkan mobilnya. Setelah itu Ia segera menuju ruang kelasnya. Dari balik pintu sudah terlihat ketiga sahabat karibnya yang tak lain ialah Chacha, Sheila, dan Niken yang sedang membicarakan sesuatu yang kelihatannya begitu seru.
“Pagi semua!” Sapa Nindy ceria kepada teman-temannya.
“Pagi! Tumben lo baru datang, biasanya lo duluan yang datang daripada kita?” Tanya Sheila
“Iya tadi gue kesiangan, Maklumlah mendung. Yaa otomatis gue berangkatnya agak telat, terus jalanan macet, untung aja gue ggak telat.” Jelas Nindy.
“Ya namanya juga Jakarta, kalo eggak macet bukan Jakarta.” Tambah Niken.
“terus apa namanya?” Tanya Chacha.
“Nggak perlu di bahas Ok!” Jawab Niken. Diiringi tawa kecil yang lain.
“Eh gue ke kantin dulu ya, mau beli air mineral, lupa tadi ga kebawa. Ada yang mau titip?” Tanya

Hembusan Terakhir Sahabatku
Nindy menawarkan kepada sahabatnya.
“Nggak usah deh, makasih!” Jawab Sheila.
“Ya sudah gue keluar dulu ya!” Pamit Nindy.

Nindy pun meninggalkan kelas dan menuju kantin Bu Fira. Setelah Ia sudah mendapatkan air mineral, Ia kembali ke kelas dengan tergesa–gesa karena bel yang mennadakan tanda masuk sudah berdering.
“Duh abis deh geu kalo Pak Gozali udah sampai di kelas duluan.” Gumam Nindy dalam benaknya.
Karena terlalu tergesa-gesa, sampai Ia tidak melihat seorang pria tinggi dengan paras menawan sedang berjalan dari arah yang berlawanan. Nindy secara tidak sengaja menabrak pria tersebut hingga mereka terjatuh.
“Aduh!” Seru pria itu.
“Maaf, maaf! Gue nngak sengaja, gue lagi buru-biru nih.” Jawab Nindy.
“Oh iya iya gapapa kok. Kalo boleh tanya ruang Kepala Sekolah di mana ya?” Tanya pria tampan dengan sedikit terengah-engah.
“Ruangan Kepala Sekolah di sana, lurus aja ada tulisannya kok.” Jawab Nindy dengan penuh kepanikan sambil mengarahkan tangannya ke arah kanan.
“Ya makasih ya.” Ucap pria tampan itu.
“Ya sama-sama” Balas Nindy dengan suara lebih keras sambil berlari.

Tak lama kemudian Ia pun sampai di depan kelas. Dari balik pintu Ia sedikit mengintip ke dalam untuk melihat apakah Pak Gozali sudah sampai di ruangan atau belum.
“Ya Tuhan lindungilah hamba-Mu ini dari hukuman Pak Gozali.” Doa Nindy dalam benaknya sebelum memasuki kelas.
Ia pun secara perlahan-lahan memesuki kelas. Dengan perasaan berdebar-debar. Ia segera mengarahkan pandangannya ke seluruh sisi ruangan trersebut untuk mengetahui keberadaan Pak Gozali.
“Alhamdulillah beliau belum datang, terima kasih ya Allah.” Ucap Nindy dalam benaknya sambil menempatkan tangan kanannya di dadanya.
“Kenapa lo kok kelihatannya tegang banget?” Tanya Sheila.
“Gimana nggak tegang, sekarang kan pelajarannya Pak Gozali. Kalo gue sampai telat masuk sedikit aja habis gue dijemur di lapangan. Dia belum datang kan?” Jelas Nindy.
“Belum kok! Mungkin karena habis hujan terus jalanan macet, jadinya becek deh!” Tambah Chacha.
“Iya tuh mungkin kejebak banjir.” Tambah Niken.

Tak lama kemudian datang sosok pria tinggi, bertubuh tegap, dan terlihat sedikit jutek dari balik pintu. Pria itu tak lain ialah Pak Gozali. Suasana kelas pun berubah sesaat dari yang sebelumnya sedikit gaduh menjadi sunyi ketika Ia datang. Tak ada seorang pun yang berani mengeluarkan sepatah kata kecuali Richo sang ketua murid yang memberikan komando kepada teman-temannya.
“Bersiap! Memberi salam!” Ucap Richo.
Mendengar perintah tersebut, serentak seluruh siswa mengucapkan salam. Setelah itu Pak Gozali mengabsen siswa-siswi. Lalu Beliau melanjutkan menjelaskan materi minggu lalu mengenai teknologi reproduksi. Di tengah penjelasannya tiba-tiba Ia mengajukan pertanyaan.
“Ada yang masih ingat, hewan apa yang pertama kali di cloning?” Tanyanya dengan sedikit penegasan.
“Domba Dolly pak!” Jawab Nindy.
“Benar sekali. Sekarang, siapa yang dapat menjelaskan bagaimana proses pengkloningan pada hewan tersebut?” Tambahnya.

Seluruh siswa hanya terdiam mendengar pertanyyan tersebut.
“Ya sudah, mungkin kalian lupa. Sekarang silahkan buat kelompok masing-masing empat orang dan diskusikan!” Perintahnya.
Mendengar perintah tersebut, seluruh siswa dalam ruangan tersebut langsung membalikkan kursi mereka. Begitu pula dengan Nindy dan Chacha, mereka memutar kursinya 180 derajat hingga mereka berhadapan dengan Sheila dan Niken.

Disela–sela diskusi Sheila melihat Nindy penuh keheranan.
“Woy kenapa lo? Kok dari tadi gue perhatiin lo senyum-senyum sendiri?” Tanya Sheila.
“Cie lagi seneng ya? Cerita dong!” Bujuk Niken diiringi tawa kecil.
“aduh gue bingung ceritanya dari mana, yang jelas perasaan gue hari ini seneng banget.” Jawab Nindy penuh kegembiraan disertai tawa kecil.
“Gue tau pasti lo sekarang lagi jatuh cinta ya?” Tebak Chacha.
“Ih apaan sih lo Cha? Nggak kok!” Jawab Nindy dengan sedikit malu.
“Ih pake ngebohong, sudah jujur aja! Lo itu nggak bisa bohong sama gue, dari mata lo aja sudah kelihatan klo lo lagi jatuh cinta. Mungkin lo bisa ngebohongin yang lain tapi gue enggak. Gue sahabat lo dari lo kecil, dari kita belum sekolah.” Jelas Chacha.
“Hehe Iya deh gue nyerah. ” Jawab Nindy dengan sedikit malu.
“Cie cie sama siapa Nin?”Tanya Niken dengan penuh penasaran.
“Gue nggak tahu dia siapa, kayaknya sih anak baru. Soalnya gue baru kali ini ngelihat dia.” Jelas Nindy dengan wajah sedikit kemerah–merahan.
“Cie…! Berarti lo jatuh cinta pada pandangan pertama dong? Cie cie” Ejek Sheila.
“Jarang-jarangkan seorang Nindy Aditya Putri, seorang putri sekolah jatuh cinta! Beruntung banget tuh orangnya.” Tambah Chacha.
“Ih apaan sih kalian! Udah ah udah jangan bahas sekarang.” Jawab Nindy sambil melirik ke arah Pak Gozali yang sedari tadi memperhatikan mereka.
“Pokoknya nanti certain ya siapa yang sudah membuat lo jatuh cinta.” Pinta Niken.
“Iya bawel.” Jawab Nindy
Mereka pun melanjutkan diskusi hingga jam pelajaran Pak Gozali selesai.

Kemudian mereka melanjutkan dengan mata pelajaran lain. Setelah pikul 16.00 WIB bel bordering, yang menunjukkan bahwa kegiatan KBM sudah berakhir. Siswa-siswi pun meninggalkan kelas dan bergegas kembali ke rumah masing-masing.

Keesokan harinya, seperti biasa Nindy sudah bangun saat sang fajar masih malu-malu menampakkan dirinya. Ia segera bersiap-siap pergi ke sekolah. Ia tidak dapat bersantai-santai karena kondisi jalan Ibu Kota tidak dapat diprediksikan. Setelah seluruh persiapan selesai, Ia tidak lupa untuk berpamitan kepada kedua orang tuanya yaitu Bapak Ferdy dan Ibu Lian sebelum Ia pergi ke sekolah.

Sesampainya di SMA ATHENS sambil menunggu bel, Nindy dan ketiga sahabatnya melanjutkan pembicaraan yang lalu mengenai siapa yang membuat Nindy jatuh cinta. Disela-sela pembicaraan, terdengar bel yang menunjukkan bahwa KBM segera dimulai. Tak lama kemudian seorang lelaki paruh baya memasuki kelas tersebut, yaitu Pak Cece, yang tak lain ialah guru BK. Serentak seluruh siswa memberikan salam kepadanya.
“Pagi ini kalian kedatangan siswa baru pindahan dari Bandung.” Ujar Pak Cece.
Kemudian Ia memanggil seorang laki-laki tampan dari balik pintu. Ketika lelaki itu masuk suasana kelas menjadi gaduh.
“TENANG-TENANG!! Saya harap kalian bias tenang!” Ucap Pak Cece.
Seketika suasana kelas menjadi lebih tenang.
“Sekarang silahkan perkenalkan diri kamu!” Pinta Pak Cece kepada murid baru tersebut.
“Selamat pagi semuanya! Nama saya Ryan Anugrah, kalian bisa panggil saya Ryan.” Ucap Ryan.
“Sekarang silahkan kamu cari kursi yang masih kosong.” Ucap Pak Cece mempersilahkan Ryan untuk duduk. “Untuk perkenalan lebih lanjut nanti kalian bisa tanya langsung.” Tambahnya.
”Sekarang pelajaran apa?” Tanya Pak Cece pada Richo.
“Olahraga Pak.” Jawab Richo.
“Ya sudah sekarang kalian ganti baju lalu langsung ke lapangan, guru kalian sudah menunggu disana.” Ucap Pak Cece sebelum meninggalkan kelas tersebut.

Kemudian Pak Cece meninggalkan kelas tersebut. Ryan pun segera menuju kursi yang masih kosong. Saat menuju kursi tersebut Ia melewati kursi Nindy, dan tersenyum padanya.
Tanpa disadari Nindy, Chacha sedari tadi memperhatikan tingkah laku Nindy yang sejak tadi tersenyum tepatnya ketika Ryan memasuki kelas.
“Dia ya orangnya?” Tanya Chacha.
“Maksudnya?” Tanya balik Nindy.
“Ia dia kan yang sudah membuat hati lo jadi berbunga-bunga?” Tebak Chacha.
“Hehe Iya.” jawab Nindy sedikit malu-malu. “Kok lo bisa tahu sih?” Tanya Nindy heran.
“Kelihatan dari tingkah laku lo.” Jelas Chacha singkat. “Ya sudah yuk ganti baju!” Tambah Chacha.

Kemudian mereka dan siswa yang lain mengganti pakaian putih abu-abu dengan pakaian olahraga. Setelah itu mereka berkumpul di lapangan. Sesampainya di sana mereka diperintahkan untuk bermain basket. Karena sudah merasa lelah bermain basket, mereka memutuskan untuk beristirahat. Di tengah istirahat, tiba-tiba Ryan menghampiri Nindy yang tengah asyik bersama ketiga sahabatnya. Ryan pun memperkenalkan dirinya kepada Nindy, Chacha, Sheila, dan Niken.
“Hai!” Sapa Ryan. Maaf ya kemarin gue ga sengaja nabrak lo sampai lo jatuh, ada yang luka nggak?” Tambahnya.
“Nggak papa ko, nggak ada yang luka. Lagi pula kemarin kan yang nabrak gue bukan lo” Jawab Nindy. “Kalo boleh tahu, kenapa lo pindah sekolah?” Tambahnya.
“Gue dulu ikut nenek gue, kasihan nenek gue sendiri. Belum lama ini Beliau meninggal, ya sudah gue balik tinggal sama orang tua gue, terus disekolahin disini.” Jelas Ryan.
“Oh maaf ya, jadi mggak enak. Lo cucu kesayangannya ya?” Balas Nindy.
“Nggak papa kok. Gimana ya gue kan cucu satu-satunya.” Jawab Ryan.
“Oh, pasti nenek lo sayang banget sama lo.”

Mereka pun melanjutkan pembicaraan hingga menyinggung topik yang lain. Di tengah-tengah perbincangan terdengar bunyi bel, mereka pun menyudahi obrolan dan segera mengganti pakaian. Setelah itu mereka melanjutkan pelajaran hingga akhir. Ketika bel berdering Nindy dan ketiga sahabatnya pulang bersama.
Di tengah-tengah perjalanan sambil mrndengarkan musik kesukaan mereka mereka membicarakan sesuatu.
“Cie Nindy, tadi ngobrolin apa saja sama Ryan?” Ledek Niken.
“Ih apaan si lo Ken! Tadi gue cuma nanya alasan dia pindah sekolah terus gue ceritain keadaan sekolah kita.” Jawab Nindy.
“Cha, lo kenapa dari tadi diam saja, terus muka lo kok agak pucat sih?” Tanya Sheila khawatir.
“Nggak papa kok cuma pusing sedikit.” Jawab Chacha lemas.
“Gue perhatiin, kok lo sering banget pusing? Sakit apa?” Tanya Nindy cemas sambil melirik ke arah Chacha yang duduk di sampingnya.
“Nggak, nggak ada sakit kok! Ya mumgkin karena kelelehan aja kali.” Jawab Chacha.

Nindy pun mengantarkan Chacha hingga pintu rumahnya, kemudian Ia melanjutkan mengantar Sheila dan Niken.
Sesampainya di rumah, kedua orang tua Chacha sangat khawatir melihat keadaan putri tunggalnya yang pucat pasi. Tanpa berfikir panjang, mereka membawanya ke rumah sakit tempat di mana keluarga Chacha memeriksa kesehatannya.

Sesampainya di rumah sakit, Chacha diperiksa oleh Dokter Indrawan yang akrab di sapa dokter Indra yang tak lain ialah dokter pribadi keluarga Nasution, keluarga Chacha. Setelah Chacha selesai diperiksa, Dokter Indra meminta Bapak Zainal Nasution dan Ibu Yulia Nasution menemuinya di ruangannya.
“Maaf sebelumnya saya harus mengatakan ini kepada Bapak dan Ibu, kondisi putri Anda sudah semakin parah, saya khawatir apabila operasi tidak segera dilaksanakan, hal ini bisa mengancam keselamatan putri anda.” Jelas Dokter Indra.
“Apa tidak ada cara lain untuk menyembuhkan putri kami selain operasi?” Tanya Ibu Yulia sambil menitihkan air mata.
“Tidak ada cara lain lagi karena kondisi putri Ibu sudah memasuki stadium akhir. Itu pun bila operasinya berhasil.” Jawab Dokter Indra.
“Maksud dokter?” Tanya Bapak Zaenal khawatir.
“Ia bila operasinya berhasil ada dua kemungkinan, yaitu Ia akan kembali seperti sedia kala atau ia tetap hidup dengan lupa ingatan atau yang disebut amnesia.” Jelas Dokter Indra. “Dan apabila operasinya tidak segera dilaksanakan atau gagal maka putri ibu tidak dapat diselamatkan atau ada keajaiban dari Yang Kuasa.” Tambahnya.
Mendengar perkataan tadi air mata Ibu Yukia mengalir semakin deras.
“Kapan operasi itu bisa dilaksanakan?” Tanya Bapak Zaenal.
“Itu tergantung kesiapan Anda dan putri Anda, saran saya lebih baik secepatnya.” Jawab Dokter Indra.

Di tempat yang berbeda tepatnya di ruang tunggu dalam waktu yang bersamaan, Chacha secara tidak sengaja melihat Ryan yang sedang berjalan.
“Ryan Ryan!!” Panggil Chacha.

Mendengar itu Ryan mencari asal suara tersebut. Ia mengarahkan pandangannya ke seluruh sisi ruangan tersebut. Lalu Ia melihat sosok Chacha yang sedang berdiri. Ia pun menghampirinya.
“Eh lo Cha yang tadi manggil gue? Ngapain lo di sini?” Tanya Ryan.
“Ya gue yang manggil lo. Gue di sini habis check-up sekarang lagi nungguin orang tua gue, dari tadi belum keluar-keluar.” Jawab Chacha. Lo sendiri ngapain?” Tambahnya.
“Orang tua lo belum keluar dari mana? Tanya Ryan. Gue mau jemput bokap gue mobilnya lagi di bengkel.” Jelas Ryan.
“Dari ruangannya Dokter Indra.” Jawab Chacha.
“Dokter Indara siapa? Bokap gue kan dokter juga disini terus namanya dokter Indrawan.” Jelas Chacha.
“Dokter Indra yang ruangannya di sebelah sana.” Balas Chacha sambil menunjuk ke arah ruangan yang berda tak jauh dari tempatnya menunggu.
“Loh itu kan ruangannya bokap gue.” Balas Ryan.
“Serius lo?” Tanya Chacha seolah tidak percaya.
“Serius lah ngapain sih gue bohong.” Jelas Ryan. “Siapa yang sakit? Lo Cha?” Tambahnya.

Chacha hanya terdian mendengar pertanyaan tersebut. Ia bimbang apakah Ia harus mengatakan yang sejujurnya tentang penyakitnya atau tidak. Ia khawatir apabila Ia mengtakan yang sejujurnya orang-orang yang berada di dekatnya hanya iba terhadapnya. Belum sempat Ia menjawab, Dokter Indra bersama kedua orang tuanya datang dan menghampiri mereka.
“Eh itu orang tua gue sama Dokter Indra sudah keluar.” Ucap Chacha sambil menunjuk ke arah orang tuanya.
“Cha kok lo nggak jawab pertanyaan gue sih?” Tanya Ryan.
“Oh, enggak kok gue cuma sakit kepala biasa saja kok.” Jawab Chacha agak ragu.

Kemudian Dokter Indra bersama kedua orang tua Chacha datang menghampiri.
“Kalian sudah saling kenal?” Tanya Dokter Indra kepada putraya dan Chacha.“Pak, Bu perkenalkan ini putra saya.” Tambahnya.
Ryan pun bersalaman pada orang tua Chacha sebagai tanda perkenlan.
“Ya sudah kalau begitu Dok kami pamit pulang dulu karena sudah malam.” Ucap Bapak Zaenal.
“Ya hati-hati Pak!” Balas Dokter Indra diiringi senyum. “Chacha jangan lupa istirahat ya.” Pesan Dokter Indra kepada Chacha.
Chacha pun hanya mengangguk. Kemudian mereka meninggalkan tempat tersebut.

“Kasihan temanmu, di usianya yang masih terbilang muda Dia harus menghadapi kenyataan pahit.” Ucap Dokter Indra kepada putranya.
“Maksud ayah apa?” Tanya Ryan tak mengerti.
“Iya, dia mengidap kanker otak, sudah stadium akhir.”Jawab Ayah Ryan.
“Apa?” Ucap Ryan tak percaya.
“Ya sudah sekarang kita pulang dulu” Ajak ayah Ryan. “Nanti Ayah ceritakan di mobil.” Tambahnya.
Di perjalanan pulang, ayah Ryan pun menceritakan semuanya yang terjadi pada teman baru Ryan.
“Kamu sekarang sudah tahu apa yang terjadi pada Chacha, Ayah pinta tolong jangan kamu ceritakan hal ini pada siapa pun. Ayah merasa berdosa sekali sudah melanggar kode etik kedokteran dengan menceritakan kondisi pasien Ayah ke kamu.” Pinta Ayah Ryan
“Iya Yah, aku ngerti kok aku janji ga akan bilang ke siapa pun.”

Keesokan harinya Ryan menghampiri Chacha yang sedang duduk termenung di depan kelas.
“Boleh duduk di sini?” Tanya Ryan.

Chacha tidak menjawab, Ia hanya menggeser posisi duduknya sebagai isyarat bahwa Ryan boleh duduk di sampingnya.
“Maaf ya Cha sebelumnya. Gue sudah tahu apa yang terjadi sama lo.” Ucap Ryan mengawali pembicraan. “Kenapa kemarin lo bohong sama gue?” Tambahnya.
“Gue sudah menduga. Bokap lo yang ngasih tahu ya?” Tebak Chacha. Ryan pun menjawab dengan anggukkan kepala. “Gue nggak bermaksud bohong sama lo, gue cuma nggak mau kalo lo dan yang lain tahu penyakit gue, lo semua jadi kasihan sama gue. Karena umur gue sudah sebebtar lagi” Jelas Chacha sambil menitihkan air mata. “Lo harus janji sama gue jangan sampai ada yang tau tentang hal ini selain lo.” Pinta Chacha masih dengan derai air mata.
“Ya gue janji gue nggak akan bilang hal ini ke siapa-siapa. Yang harus lo tahu gue berteman dengan lo bukan karena gue kasihan atau iba sama lo tapi gue peduli sama lo.” Jelas Ryan. “Sekarang lo hapus air mata lo, gue yakin lo pasti bisa menghadapi semua ini.” Pinta Ryan. “Kalau lo ada keluhan lo bisa bilang ke gue nanti gue sampaikan ke ayah gue.” Tambahnya.
“Makasih Yan. Iya nanti kalo gue ada keluhan gue bilang ke lo.” Balas Chacha.

Tak lama kemudian bel pun berdering. Mereka memasuki ruang kelas untuk mengikuti pelajaran.
Hari demi hari berlalu, Chacha dan Ryan pun semakin akrab. Mereka sering terlihat mengobrol bersama. Hal itu membuat hati Nindy sedikit cemburu terhadap sahabatnya.
“Cha gue perhatiin kok lo sama Ryan semakin akrab ya?” Tanya Nindy. “Lo tahu kan kalau gue suka sama Ryan?” Tambahnya.
“iya gue tahu kok, lo cemburu ya? Jawab chacha dengan sedikit meledek.
“Gue lagi enggak mood ya buat bercanda.” Balas Nindy dengan sedikit kesal.
“Hehe santai aja Nin. Gue sama dia nggak ada apa-apa kok.” Jawab Chacha. “Gue cuma…” Nindy memutus pembicaraan.
“Cuma apa?” Cuma mau ngerebut Ryan dari gue?” Tanya Nindy kesal bercampur emosi.
“Ya ampun Nin, kok lo bisa berfikiran seperti itu sama gue?” Tanya Chacha dengan nada lebih tinngi dari sebelumnya.

Perseteruan di antara mereka pun tek dapat dihindari. Di tengah perseteruan tersebut tiba-tiba Chacha pingsan.
“Cha, Cha lo kenapa?” Ucap Nindy panik saat sahabatnya tergeletak di lantai.

Tak lama kemudian Nindy melihat Ryan yang sedang berjalan, Ia pun memenggilnya dan meminta bantuan.
“Chacha kenapa?” Tanya Ryan kepada Nindy panik.
“Gue juga nggak tahu tadi tiba-tiba dia pingsan.” Jawab Nindy masih panik.
“Ya sudah bawa dia ke rumah sakit, lo tolong kabarin ke orang tuanya ya.” Balas Ryan masih panik.

Kemudian mereka membawa Chacha ke rumah sakit. Ia pun langsung ditangani oleh Dokter Indra.
“Yah tolongin Chacha, tadi dia tiba-tiba pingsan!” Pinta Ryan.
“Ya” Jawab Dokter Indra. “Sekarang kamu berdo’a untuk kesembuhan temanmu ini” Tambahnya.

Chacha pun langsung dibawa ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
“Ryan, itu ayah lo?” Tanya Nindy.
“Iya itu ayah gue.” Jawab Ryan.

Tak lama kemudian kedua orang tua Chacha datang bersama Niken dan Sheila. Mereka langsung menghampiri Nindy dan Ryan.
“Chacha di mana?” Tanya Ibu Yulia dengan penuh kepanikan.
“Dia lagi di ICU. Tante sebenarnya Chacha sakit apa? Kok tante terlihat panik sekali?” Tanya Nindy.
“Dia mengidap kanker otak.” Jawab Ayah Chacha.

Seketika suasana menjadi sendu setelah mereka mendengar perkataan itu. Mereka tidak menyangka Chacha mengidap penyakit yang mengerikan itu.
“Apa?” Tanya Nindy membangunkan kesunyian. Sheila, dan Niken serentak tidak percaya.
“Kenpa Chacha menyembunyikan ini semua?” Tambah Nindy dengan menitihkan air mata. “Sahabat macam apa gue? Masa orang yang berarti di hidup gue memikul beban yang berat gue nggak tahu?” Dengan air mata yang mengalir lebih deras. “Gue nyesel banget tadi gue sempet ribut sama Chacha hanya karena masalah sepele.” Ucap Nindy menyalahkan dirinya.
“Cukup Nin, kamu nggak perlu menyalahkan diri kamu sendiri. Ini sudah takdir dari Yang Kuasa. Chacha bukannnya nggak mau ngasih tahu hal ini ke kalian, Dia hanya takut bila dia cerita ke kelian, kalian menjadi iba dan kasihan terhadapnya.” Jelas Ibu Chacha yang juga menitihkan air mata.

Tak lama kemudian Dokter Indra keluar dari ruang ICU. Kedua orang tua Chacha beserta keempat sahabatnya menghampirinya.
“Gimana dok keadaan anak saya?” Tanya Ayah Chacha berusaha tenang.
“Kondisi putri anda semakin memprihatinkan. Presentase harapan hidupnya kini hanya 40%. Cara untuk menyelamatkan Chacha hanya dengan melakukan operasi. Itu pun bila berhasil.” Jelas Dokter Indra.
“Apa persyaratan yang harus kami penuhi agar operasi itu segera dilaksanakan?” Tanya Ayah Chacha.
“Anda silahkan ke bagian administrasi lalu menandatangani persetujuan operasi.” Jawab Dokter Indra.

Ayah Chacha pun segera menuju bagian administrasi untuk menyelesaikan persyaratan operasi. Tak lama kemudian setelah persyaratan telah dipenuhi Dokter Indra kembali bersama timnya untuk melakukan operasi.
“Operasi akan segera dilaksanakan, ini membutuhkan waktu sekitar 8 jam. Saya berharap kepada Bapak dan Ibu serta adik-adik untuk mendoakan agar operasinya berhasil.” Ucap Dokter Indra sesaat sebelum menuju ruang operasi.

Sambil menunggu jalnnya operasi, kedua orang tua Chacha beserta keempat sahabatnya tidah henti-hentinya berdoa untuk kelancaran operasi dan keselamatan Chacha. Setelah berjam-jam menunggu Dokter Indra pun keluar dari ruang operasi. Mereka pun langsung menghampirinya.
“Gimana Dok, apakah operasinya berhasil?” Tanya Ayah Chacha panik.
“Alhamdulillah, operasinya berjalan dengan lancar, sekarang kondisinya masih belum sadar.” Jawab Dokter Indra.

Tak lama kemudian Chacha pun sadar. Dokter Indra mengizinkan kedua orang tuanya untuk menemuinya. Mereka pun masuk ke ruang dimana Chacha dirawat bersama Nindy.
“Ibu, Ayah, Nindy maafin Chacha ya. Selama ini Chacha sudah banyak salah sama kalian.” Ucap Chacha.
“Iya Cha, maafin Ayah sama Ibu juga ya.” Balas Ayah Chacha.Ibu Chacha hanya menitihkan air mata tidak sanggup melihat kondisi putrinya yang terbaring lemah.
“Nggak ada yang perlu dimaafin Cha, seharusya gue yang minta maaf ke lo, gue sudah ngecewain lo, gue sudah berfikiran negatif ke lo, gara-gara gue lo jadi begini.” Balas Nindy juga dengan menitihkan air mata.
“Enggak Nin, ini bukan gara-gara lo, ini sudah takdir. Gue mau klarifikasi masalah yang tadi, gue sama Ryan nggak ada apa-apa, gue Cuma ngobrol tentang penyakit gue. Kalau ada keluhan gue cerita ke dia nanti dia sampaikan ke bokapnya.” Ucap Chacha masih dengan berbaring.
“Iya Cha gue sudah lupakan itu semua. Masalah yang tadi udah lupain aja. Sekali lagi maafin gue ya. Gue nyesel banget.” Ucap Nindy masih dalam tangis.
“Bu, Yah, Nin, sekarang hapus air mata kalian, aku nggak mau lihat ada kesedihan di sini. Ibu, Ayah sama Nindy harus janji jangan nangis lagi walau apapun yang terjadi.” Pinta Chacha.

Kedua orang tua Chacha dan Nindy hanya mengangguk sebagai isyarat mereka berjanji, sambil menghapus air mata yang membasahi wajahnya.
“Sekali lagi aku minta maaf ya, tolong sampoaikan maaf aku ke yang lain.” Pinta Chacha dengan sedikit terbata-bata.
Setelah mengucap kalimat tersebut, Chacha menghembuskan nafas terakhirnya. Saat mengetahui garis pada elektrokardiograf membentuk garis lurus 1800, tanpa berfikir panjang Nindy langsung berlari mencari Dokter Indra agar dapat memberikan pertolongan kepada sahabat yang sangat disayanginya itu. Namun sia-sia. Segala cara telah dilakukan namun hasilnya tak seperti yang diharapkan. Nyawa Chacha sudah tidak tertolong.

Kedua orang tua Chacha dan seluruh temannya berusaha untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan, walau air mata sempat menghiasi wajah mereka. Mereka berusaha untuk menerima takdir dari Sang Khalik. Mereka berdoa agar ruh Chacha diterima di sisi Allah dan mendapat tempat yang layak di sisinya.

Sabtu, 16 November 2013

Cara Main Osu! Bagi Pemula



  • 1 . Download OSU 

  •  2 . Buat Username / Akun 

  • 3 . Download Lagu OSU!
   

1. login
2. masuk ke http://osu.ppy.sh/p/beatmaplist
3. masuk ke halaman lagu yang mau di download
4. klik button gede d samping yg tulisannya "download beatmap"
5. klo ud kelar download, tgl d drag aja itu file .osz nya ke osu! nya


Jumat, 15 November 2013

Kegiatan Pramuka Dan Bersih-Besih Kelas

Kengiatan Sabtu/16 November 2013

  • Judul : Hasil laporan kegiatan pramuka dan membersihkan kelas
  • Waktu : Sabtu / 16 November 2013
  • Peserta : Siswa/i Smp DEK kelas 7 dan 8
  • Lokasi : SMP DEK 
  • Tujuan : - Meningkatkan kesiplinan 
  • Hasil laporan :
          siswa smp dek kelas 7 dan kelas 8 wajib mengikuti kegiatan pramuka  pada hari sabtu sampai jam 09.30 . siswa diwajibkan memakai seragam pramuka lengkap dengan perlekapan seperti kacu , buku agenda , buku saku . sisa di bagi per-regu , dan saya termasuk regu Anggrek yang diketuai oleh Tania Issabel dan wakilnya Muti Umayroh , karena issabel mengikuti olimpiade Sains di smp 2 maka ketua digantikan oleh muti . tc dika sebangai kakak penbina memerintahkan setiap regu membuat lingkaran dan berpengangan tangan satu sama lain , dan saat itulah kekompakkan regu diuji , tc menyuruh untuk balik kanan tapi tangan harus tetap berpengangan untung muti tau caranya dan akhirnya kelompok kami berhasil , Hore..!! 
          setelah game selesai , tc dika menyuruh untuk membuat kata-kata dari simbol sandi dan nanti kata-kata itu akan di berikan pada regu lain , setelah selesai tc dika menyuruh anak-anak ke lokal 8-2 dan disana sudah ada kakak pembina lainnya yang membahas tentang hiking / jambore . kakak pembina itu mulai marah karena saat itu suasana kelas seperti pasar raya padang hehehe.
         tepat pukul 09.30 bel istirahat berbunyi , tandanya kegiatan pramuka telah selesai dan waktunya bersih-bersih kelas . ada yang sibuk mengambil sapu , kain pel dan menggangkat meja dan kursi ketepi kelas . dan tc ii mengatur posisi tempat duduk siswa , setelah bersih-bersih kelas beberapa murid sudah mulai pulang dan kelas menjadi sepi dan gerimis pun datang karena melihat sudah banyak murid yang pulang , saya langsung memasuki bus antar jemput dan berangkat menuju rumah .

Minggu, 03 November 2013

Lirik Lagu We Are One - The Lion King 2





SIMBA:

As you go through life you'll see
There is so much that we
Don't understand

And the only thing we know
Is things don't always go
The way we planned

But you'll see every day
That we'll never turn away
When it seems all your dreams come undone

We will stand by your side
Filled with hope and filled with pride
We are more than we are
We are one

KIARA:
If there's so much I must be
Can I still just be me
The way I am?

Can I trust in my own heart
Or am I just one part
Of some big plan?

SIMBA:
Even those who are gone
Are with us as we go on
Your journey has only begun

Tears of pain, tears of joy
One thing nothing can destroy
Is our pride, deep inside
We are one

We are one, you and I
We are like the earth and sky
One family under the sun

All the wisdom to lead
All the courage that you need
You will find when you see
We are one


Lirik Lagu Katy Perry - Roar



I used to bite my tongue and hold my breath
Scared to rock the boat and make a mess
So I sat quietly, agreed politely
I guess that I forgot I had a choice
I let you push me past the breaking point
I stood for nothing, so I fell for everything

You held me down, but I got up
Already brushing off the dust
You hear my voice, your hear that sound
Like thunder, gonna shake your ground
You held me down, but I got up
Get ready ’cause I’ve had enough
I see it all, I see it now

[Chorus]

I got the eye of the tiger, a fighter,
dancing through the fire
Cause I am a champion and
You’re gonna hear me ROAR
Louder, louder than a lion
Cause I am a champion and
You’re gonna hear me ROAR
Oh oh oh oh oh oh
You’re gonna hear me roar

Now I’m floating like a butterfly
Stinging like a bee I earned my stripes
I went from zero, to my own hero

You held me down, but I got up
Already brushing off the dust
You hear my voice, you hear that sound
Like thunder, gonna shake your ground
You held me down, but I got up
Get ready ’cause I’ve had enough
I see it all, I see it now

[Chorus]

I got the eye of the tiger, a fighter,
dancing through the fire
’Cause I am a champion and
You’re gonna hear me ROAR
Louder, louder than a lion
’Cause I am a champion and
You’re gonna hear me ROAR
Oh oh oh oh oh oh
You’re gonna hear me roar

Roar-or, roar-or, roar-or

[Chorus]

I got the eye of the tiger, a fighter,
dancing through the fire
’Cause I am a champion and
You’re gonna hear me ROAR
Louder, louder than a lion
’Cause I am a champion and
You’re gonna hear me ROAR
Oh oh oh oh oh oh
You’re gonna hear me roar