Pantai bisa dikategorikan berdasarkan beberapa hal seperti bentukan lahan (landform) atau material pembentuk sedimen. Berikut adalah beberapa tipe pantai yang umum dijumpai:
Pantai curam berbatu (cliff)
Pantai curam berbatu adalah salah satu jenis pantai berupa bebatuan atau akumulasi material sedimen seperti lempung (clay) berkemiringan curam yang terbentuk dari kombinasi proses erosi (oleh terjangan ombak) dan pelapukan. Batu karang adalah salah satu batu yang umum membentuk pantai curam. Salah satu jenis pantai ini cukup mudah dijumpai misalnya di pantai selatan jawa atau si sekitar kepulauan Alor, Nusa Tenggara Timur.
Batuan pembentuk bisa berupa
Gambar 1: Pantai curam
Pantai ‘berpasir’
Pantai ‘berpasir’ adalah pantai yang paling umum dijumpai dengan penampakan yang khas dengan kemiringan pantai yang landai dan tersusun dari material lepas seperti pasir, kerikil (gravel), batu gaplok (cobblestones) dan sejenisnya. Gelombang dan arus di pantai adalah penggerak utama terbentuknya pantai jenis ini dengan secara terus-menerus menempatkan pasir (atau material lepas lainnya) ke pantai. Dengan keindahannya, pantai jenis ini terutama pantai berpasir putih telah banyak menarik industri pariwisata sebagai tempat rekreasi seperti pantai Kuta, Bali.
Gambar 2. Pantai Kuta [3]
Selain gelombang, angin juga turut berperan sebagai penggerak terbentuknya apa yang disebut ‘dunes’. Dunes adalah partikel yang berukuran lebih kecil (sangat halus) dari pasir sehingga mudah tertiup angin dan terperangkap oleh tumbuhan atau bebatuan di belakang garis pantai. Karena partikelnya yang halus, bentukan dunes dapat berubah-ubah sesuai dengan iklim angin.
Gambar 3: Dune Pyla, Bordeux, Perancis, terbesar di eropa, tingginya lebih dari 100 m.
Delta
Delta adalah jenis pantai yang terbentuk karena bermuaranya sungai ke laut dengan membawa sedimen fluvial dalam jumlah yang besar dan berlangsung lama. Kemiringan yang landai dan rendahnya kecepatan aliran air pada saat sungai bertemu laut membuat sediment lebih cenderung tertumpuk dan terbentuklah delta. Ukuran delta bisa berkembang terus dengan ditandai dengan ukuran dan banyaknya jumlah percabangan mulut sungai dan dataran pasut (tidal flats). Salah satu delta yang cukup besar di Indonesia adalah delta Mahakam di Kalimantan Timur.
Gambar 4: Delta mahakam [4]
Estuari
Estuary adalah daerah di pantai dimana air tawar (misal dari sungai) bercampur dengan air laut (proses pasang surut) membentuk sebuah wilayah luas yang kaya akan biodivesity. Air di daerah estuari kita kenal dengan air payau. Daerah esturai banyak ditumbuhi pepohonan yang hanya hidup di habitat air payau seperti pohon bakau. Tentu saja, dengan hadirnya pepohonan, daerah estuari pun banyak dihuni berbagai macam hewan seperti mamalia (harimau dan kera), reptil (buaya dan ular) dan burung-burung .
Gambar 5: Estuari di pantai utara Jakarta ditumbuhi hutan bakau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar