- Informasi Pribadi
Lahir : Georgy Zhukov Konstantinovich
Георгий Константинович Жуков
1 Desember 1896
Strelkovka, Kaluga , Kekaisaran Rusia
Meninggal : 18 Juni 1974 (umur 77)
Moskow , Rusia SFSR , Uni Soviet
Kebangsaan :Soviet
Partai politik : Partai Komunis Uni Soviet
Pasangan (s):
- Alexandra Dievna Zuikova (1920-1953)
- Galina Alexandrovna Semyonova (1965 - 1973)
- Era Zhukova (lahir 1928)
- Margarita Zhukova (1929-2011)
- Ella Zhukova (1937-2010)
- Maria Zhukova (lahir 1957)
Agama: Ortodoks Rusia
Tanda tangan:
Dinas militer:
Kepatuhan:
Kekaisaran Rusia
Uni Soviet
Layanan / cabang:
- Kekaisaran Rusia Tentara
- Tentara Soviet
Peringkat: Marsekal Uni Soviet
Perintah:
- Distrik Militer Kiev
- Front Barat
- 1st Belarus Depan
- Distrik Militer Odessa
- Perang Dunia I
- Perang Dunia II
- Rusia Perang Saudara
- Perbatasan Perang Soviet-Jepang (Pertarungan Khalkhin Gol )
- Great Patriotic War
Di antara banyak jenderal terkemuka di Perang Dunia II , GK Zhukov ditempatkan di bagian atas dalam hal jumlah dan skala kemenangan dan bakatnya dalam perintah operasional dan strategis diakui oleh banyak orang. Banyak pemimpin militer terkenal di dunia seperti Bernard Law Montgomery , Dwight David Eisenhower dan Jean de Lattre de Tassigny sudah diakui Zhukov kontribusi besar dalam banyak kemenangan penting dalam Perang Dunia Kedua. prestasi tempur Nya menjadi warisan berharga dalam pengetahuan militer manusia, memberikan pengaruh besar pada kedua Soviet dan teori militer seluruh dunia.
- Awal Karir
Pada 1923 Zhukov menjadi komandan yang mengepalai sebuah resimen, dan pada 1930, memimpin sebuah brigade. Dia sangat berhasrat dan tertarik dengan teori baru dalam pertempuran, yakni pertempuran tank (armoured warfare) dan juga terkenal karena perencanaannya yang matang, dan disiplin yang tinggi. Dia selamat dari pembunuhan besar-besaran pada masa Stalin (dalam bahasa Inggris Great Purge) yang terjadi di kalangan Tentara Merah pada 1937-1938.
Pada 1938 Zhukov ditunjuk untuk memimpin Pasukan Soviet-Mongolia Pertama, dan terlibat dalam pertempuran melawanTentara Kwantung milik Jepang di perbatasan antara Mongolia dengan Manchukuo yang dikuasai Jepang yang berlangsung dari 1938 sampai 1939 yang dimulai dengan patroli perbatasan rutin yang dilakukan pihak Jepang, tetapi melewati perbatasan Uni Soviet, dan makin memuncak hingga terjadi perang secara besar-besaran dimana pihak Jepang mengerahkan 80.000 tentara, 180 kendaraan lapis baja dan 450 pesawat tempur.
Konflik itu mencapai puncaknya pada Pertempuran Khalkhin Gol. Zhukov meminta bala bantuan dalam skala besar, dan pada 15 Agustus 1939, dia memerintahkan serangan secara frontal pada pihak Jepang. Namun Zhukov berhasil memukul mundur dua brigade tank Jepang lewat manuver yang dinilai berani dan membuahkan hasil, lalu memerintahkan pasukannya agar maju dan mengapit musuh dari dua sisi medan pertempuran. Didukung infantri dan artileri, dua grup tempur mobil berhasil mengepung Pasukan Jepang Keenam dan berhasil merebut tempat logistik dan suplai pasukan Jepang. Alhasil, kurang dari seminggu, moral pasukan Jepang rontok dan dikalahkan dengan mudah oleh Tentara Merah.
Atas kemenangan melawan Jepang ini, Zhukov dianugerahi medali penghargaan Pahlawan Uni Soviet. Di luar Uni Soviet, pertempuran ini kurang begitu terdengar gaungnya, karena pada saat bersamaan, Perang Dunia II baru saja dimulai. Zhukov memperkenalkan metode pertempuran yang mengandalkan pasukan lapis baja gerak cepat (mobile armored troops) pada Uni Soviet maupun Sekutu Barat, tetapi tidak begitu diterima, dan sebagai konsekuensinya, Blitzkrieg yang dilancarkan oleh Jerman Nazi kepada Perancis pada 1940 tidak terelakkan dan Perancis kalah telak dalam hitungan hari.
Zhukov kemudian dipromosikan pada jabatan marsekal. Pada tahun 1940, Zhukov langsung menjadi Kepala Staf Tentara Merah pada Januari - Juli 1941 sebelum akhirnya digantikan oleh Marsekal Boris Shaposhnikov karena bertentangan dengan Stalin dalam beberapa hal.
- Perang Dunia II
Pada Oktober 1941, ketika pasukan Nazi makin mendekati Moskwa, Zhukov menggantikan posisi Marsekal Semyon Timoshenko untuk memimpin pasukan di front pusat dan ditunjuk untuk mengatur pertahanan kota Moskwa. Dia jugalah yang mengatur pengiriman pasukan dari Siberia, dimana terdapat pasukan AD Soviet dalam jumlah masif. Serangan balasan Soviet yang sukses pada Desember 1941 berhasil meluluhlantakkan pasukan Jerman dan menjauhkan mereka dari ibukota Soviet.
Pada Januari 1943, dialah yang membuat rencana serangan guna menerobos blokade pasukan Jerman pada kota Leningrad. Zhukov juga menjadi koordinator STAVKA pada Pertempuran Kursk, Juli 1943, memainkan peranan penting dalam perencanaan pertempuran defensif Soviet dan operasi-operasi ofensif yang mencapai kesuksesan besar. Pertempuran di Kursk menjadi kekalahan besar pertama Jerman pada musim panas itu dan muncul klaim bahwa pertempuran Kursk sama menentukannya dengan pertempuran di Stalingrad.
Menyusul kegagalan Marsekal Kliment Voroshilov, Zhukov yang menggantikannya sukses mengakhiri kepungan Nazi atas kota Leningrad pada Januari 1944. Zhukov juga memimpin laju pasukan Soviet pada 1944 serta serangan terakhir pada Jerman pada 1945, merebut kota Berlin pada April 1945, dan menjadi petinggi militer Soviet pertama yang memerintah wilayah pendudukan Soviet di Jerman. Sebagai komandan militer Soviet paling berjasa pada perang melawan Nazi, Zhukov ditunjuk menjadi inspektur upacara pada Parade Kemenangan Uni Soviet di Lapangan Merah tahun 1945.
Jenderal Eisenhower, panglima tertinggi pasukan Sekutu di front Eropa Barat, adalah seorang pengagum Zhukov, dan mereka berdua mengunjungi berbagai tempat di penjuru Uni Soviet secara bersama tidak lama setelah kemenangan pihak Sekutu dan Uni Soviet atas Nazi Jerman.
Menyusul kegagalan Marsekal Kliment Voroshilov, Zhukov yang menggantikannya sukses mengakhiri kepungan Nazi atas kota Leningrad pada Januari 1944. Zhukov juga memimpin laju pasukan Soviet pada 1944 serta serangan terakhir pada Jerman pada 1945, merebut kota Berlin pada April 1945, dan menjadi petinggi militer Soviet pertama yang memerintah wilayah pendudukan Soviet di Jerman. Sebagai komandan militer Soviet paling berjasa pada perang melawan Nazi, Zhukov ditunjuk menjadi inspektur upacara pada Parade Kemenangan Uni Soviet di Lapangan Merah tahun 1945.
Jenderal Eisenhower, panglima tertinggi pasukan Sekutu di front Eropa Barat, adalah seorang pengagum Zhukov, dan mereka berdua mengunjungi berbagai tempat di penjuru Uni Soviet secara bersama tidak lama setelah kemenangan pihak Sekutu dan Uni Soviet atas Nazi Jerman.
- Karier Pasca-Perang
Pada 1953, Zhukov mendukung keputusan Partai Komunis Soviet pasca-Stalin untuk menangkap (dan kemudian mengeksekusi) Lavrenty Beria, kepala kepolisian negara Uni Soviet pada waktu itu. Beberapa rumor menyebutkan bahwa Zhukov sendirilah yang memimpin penangkapan tokoh 'pembelot' itu sementara Politburo sedang mengadakan pertemuan di Kremlin membahas tentang Beria.
Setelah Khrushchev lepas dari tampuk kekuasaan pada Oktober 1964, pemimpin baru Uni Soviet yakni Leonid Brezhnev serta Alexei Kosygin mengembalikan Zhukov, walaupun bukan untuk menduduki kembali segala jabatannya terdahulu. Brezhnev juga marah ketika pada perayaan Dua Puluh Tahun Kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman, Zhukov mendapat penghargaan dan penghormatan lebih besar daripada dirinya selaku pemimpin Soviet di masa itu. Karena sebenarnya pada masa Perang Dunia II, Brezhnev hanya seorang komissar junior.
Zhukov terus menjadi figur yang populer di Uni Soviet sampai ketika beliau wafat pada 1974. Ia dimakamkan dengan upacara kemiliteran penuh penghormatan.
- Penghargaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar